JELANG LOMBA
Untuk
maju ke lomba, perlu dilihat sejumlah aspek yang saya rangkum dalam 5W
dan 1 H (mirip konsep bikin berita hehehe), yakni who, why, what, when,
where, (5W) dan how (1H). Keenam unsur itu akan saling terkait dalam hal
kita mempersiapkan burung untuk lomba.
Aspek WHO, adalah melihat
"siapa" burung kita dan "siapa" saja burung lawan. Dalam hal ini, kita
harus benar2 tahu, siapakah sesungguhnya burung kita itu. Pertanyaannya,
benarkah burung kita sudah siap tarung; bagaimana pengalaman tarungnya
selama ini jika bertemu burung2 lain.
Burung siap tarung adalah
burung dalam kondisi fit dengan bulu cukup tua (tidak habis mabung; tapi
kira2 2 bulan setelah mabung), dan punya senjata andalan. Kalau burung
Anda tidak fit, lebih baik tidak diikutkan lomba karena hanya akan
buang2 uang, tenaga dan waktu. Juga, untuk burung yang tidak punya
senjata andalan dalam hal irama/lagu, volume/suara dan gaya, sebaiknya
tidak perlu diikutkan dalam lomba. Namun hal utama adalah irama/lagu.
Kondisi
burung fit pun, harus benar2 disiapkan jauh hari sebelumnya. Terutama
sekali, tidak dipertemukan dengan burung lain (mendengar kicau tantangan
dari burung lain), minimal 7 hari sebelumnya, agar dia punya cadangan
stamina dan power yang banyak di arena lomba nantinya. Selama 7 hari
itupun perlu penanganan khusus, misalnya dalam hal penjemuran.
Penjemuran tidak perlu lama2, tetapi yg penting dia diletakkan di ruang
yang relatif panas (misalnya digantung 0,5 m di bawah atap seng, selama
pukul 9-11). Hal itu diperlukan untuk memperkuat/memperpanjang nafas.
Banyak orang menjemur dari pagi sampai sore burung yg disiapkan untuk
lomba, tetapi hal ini bisa merusak bulu (kusam/pecah2 dll).
Penjemuran/pemanasan
seperti itu dihentikan 2 hari sebelum lomba dan burung tetap dirawat
seperti biasanya, hanya saja sehabis mandi, dijemur pagi hari, lantas
diangin2kan dan langsung dikerodong. Tujuannya agar burung tidak terlalu
cerewet yang menyebabkan dia terlalu banyak buang tenaga.
Banyak di
antara kita yang sering memberi makanan tambahan bagi burung yang akan
kita lombakan. Baik dari sisi jenis makanan, maupun jumlahnya. Kalau
biasanya dikroto 1 sendok, maka memasuki masa lomba diberi 2 sendok dsb,
atau biasanya tidak diberi kelabang maka 1-2 hari sebelum lomba diberi
kelabang. Tetapi menurut saya, cara ini sebaiknya tidak dilakukan karena
dengan perubahan makanan, baik jumlah maupun jenis, sering membuat
burung berubah dalam penampilan. Adanya penambahan/perubahan menu,
biasanya menjadikan burung sangat2 agresif dan dia hanya terlalu banyak
gerak di arena lomba tetapi pelit untuk mengeluarkan suara.
Aspek
WHO berikutnya adalah tentang lawan2 kita. Siapakah lawan2 burung kita.
Kalau Anda melihat calon2 lawan burung kita adalah burung yang sudah
punya nama (karena memang bagus), maka Anda harus bertanya tentang aspek
"WHY" dalam lomba. Ya, tanyakanlah pada diri Anda, "Mengapa saya ikut
lomba?"
Kalau tujuan Anda lomba adalah untuk merebut juara, maka
urungkan niat Anda jika Anda tidak yakin burung Anda punya andalan yang
bisa mengungguli lawan. Tapi kalau niat Anda ingin mengetes kemampuan
burung Anda, teruskan saja niat Anda... nothing to lose.
Untuk
menggali lebih jauh tentang hal "who", baik untuk burung kita sendiri
atau lawan2 kita, kita akan melihat aspek WHAT. Yakni event lomba apakah
yang kita ikuti ini. Kalau eventnya adalah lomba tingkat nasional, maka
kita harus yakin benar bahwa burung kita pernah berprestasi di tingkat
lokal ataupun regional, atau bisa juga, kita baru saja menemukan burung
dengan bakat besar dan kualitas bagus meski belum pernah ikut lomba.
Jika memang demikian, jalan terus saja.
Terkait dengan masalah
WHAT ini kita akan melihat pula apakah ini event yang harus kita hadapi
secara "biasa" atau secara "luar biasa". "Biasa" dan "luar biasa"
terkait dengan pengetahuan kita atas penyelenggara lomba dan personel
juri. Penyelenggara lomba yang punya kredibilitas tinggi, tidak akan
sembarangan menunjuk juri. Juri2 di lomba besar dengan insentif besar,
biasanya malah tidak silau oleh gebyar sangkar atau penampilan para
pemilik burung. Dalam menilai, dia benar2 berdasar pada kinerja burung
dan bukan pada kondisi sangkar. Tapi ini bukan berarti bahwa juri dalam
lomba yang biasa2 saja adalah juri yang tidak bisa dipercaya. Tidak,
sama sekali tidak. Hanya saja, dengan pengetahuan kita tentang "event
apakah ini", maka membuat kita siap mental bila terjadi "apa2" dalam hal
penjurian.
Setelah who, why dan what, kita masuk ke masalah
WHERE, yakni di manakah digelar lomba. Unsur "di mana" ini harus kita
ketahui benar, misalnya dari sisi jarak tempuh dan kondisi riil arena
lomba. Kalau jarak tempuh lebih dari 2 jam perjalanan darat, sebaiknya
Anda datang sehari sebelumnya di kota tempat lomba. Hal ini untuk
memberi istirahat yang cukup bagi burung sebelum tampil di arena.
Terkait
aspek WHERE ini adalah kondisi lapangan yang Anda juga harus tahu
sebelumnya. Pastikan Anda tahu apakah arena tersebut terbuka dari sinar
matahari atau tertutup rimbunnya pepohonan atau ditutup dengan tenda.
Pastikan burung Anda tidak akan terpengaruh dengan kondisi lapangan
seperti itu. Atau kalau burung Anda tidak terbiasa dengan arena yang
direncanakan untuk lomba, maka dengan mengetahui kondisi lapangan jauh
hari sebelumnya, Anda bisa mengkondisikan burung Anda.
Aspek berikut
adalah WHEN. Masalah "kapan" lomba digelar, Anda juga harus paham,
terutama berkaitan dengan musim/cuaca. Jika cuaca berangin, maka
pastikan bahwa sangkar burung Anda cukup berat sehingga tidak akan
terayun-ayun di gantangan. Jika sangkar Anda terbuat dari bahan yang
ringan, maka tidak ada salahnya pada dasar sangkar (dibawah jeruji
dasar) Anda menambahkan batu/besi sehingga sangkar tidak akan
terayun-ayun oleh angin.
Jika cuaca berangin, pastikan pula
plastik yang biasanya kita pasang pada dasar sangkar sebagai pencegah
sangkar kena kotoran burung, dilepas. Jika tidak dilepas, seringkali
plastik ini tersingkap yang menyebabkan burung kita ketakutan dan tidak
kerja di arena lomba.
Juga jika cuaca berangin, buatlah sangkar Anda
sedemikian rupa sehingga tidak mungkin ada daun/kotoran dari pohon,
menerobos masuk ke sangkar. Daun/kotoran yang masuk ke sangkar, biasanya
menyebabkan burung macet bunyi dan malah memain2kan daun/kotoran itu.
Setelah
persoalan2 5W saya kemukakan, maka perlu kiranya saya sampaikan
sejumlah "HOW" mulai dari pakan sampai sikap kita dalam lomba:
1. Jangan pernah tinggalkan makanan, kecuali air minum, ketika burung mulai digantangkan di arena.
2.
Jangan pernah teriak2 dalam lomba karena teriak2 tidak berpengaruh apa2
kecuali malah memberi "perlindungan" bagi juri yang akan berbuat tidak
jujur dalam lomba. Adanya suara gaduh, membuat suara burung tidak
terdengar jelas dari luar arena. Hal ini bisa membuat juri memberikan
penilaian apa saja, dengan berpikir, "Toh kalian semua (pemilik burung)
tidak mendengar apapun di arena lomba kecuali jerit teriakan."
3. Jangan pernah tinggalkan burung di kawasan lomba tanpa pengawasan.
4. Jangan gantung/letakkan sangkar di sembarang tempat. Waspadai keberadaan serangga/semut pengganggu burung.
Demikian
kawan sejumlah hal yang bisa saya sampaikan untuk Anda semua.
Barangkali masih banyak hal yang belum saya sampaikan di sini mengingat
keterbatasan ingatan saya.
Mohon dikoreksi kalau ada kesalahan, mohon ditambah jika ada kekurangan.
memulihkan kembali mental kacer kembang yang stress
kacer tersebut di mandiin ama pasir....he..hee..(bukan disiram pakai pasir lhoh yaa..
Ketika
kacer di jemur..coba sangkar taruh di atas pasir (yg biasa dipakai
tuk..bangun rumah tu lho mas.) Pasirnya gak perlu terlalu banyak..cukup
bisa dipakai untuk..."Berkipu" Begitu di taruh.., tarik dasar
sangkar...sehingga klo burung turun ketanah..dia langsung nginjak
pasir....klo dia gak mau turun... bisa di pancing pakai ulat/jangkrik
ato yg lain di taruh di pasir.. pasti dech dia bakal turun..biarin aja
sampai..dia mau berkipu. Lakukan itu.. 2 ato 3 hari sekali,
cara
perawatannya setiap hari.Dipagi hari sebelum menjemur dimandikan dahulu
: Masukan burung kedalam kandang mandi. Setelah selesai berikan
Jangkrik sebanyak 5ekor, semua kakinya dicabut/dibuang. Mengapa dicabut
karena kalau memakai kakinya juga nantinya/takutnya akan tersedak
dikerongkongannya. Setelah itu dijemur sampai jam 11.00 semua Voer dan
tempat minumnya diambil/tidak diberikan. Ini gunanya untuk menambah
tebal suaranya.
Setelah selesai dijemur taruh kandang ditempat yang
teduh untuk diangin-anginkan sampai mulutnya tidak mangap lagi kemudian
masukan dahulu Voernya pasti dia akan memakan karena selama penjemuran
kcaer tersebut tidak makan sama sekali.Kenapa Voernya dahulu yang
diberikan adalah supaya sewaktu memakan voernya ikut tertelan juga
lendir kering yang ada dikerongkongannya.
Setelah memasukan Voer
makanannya selama 15 menit baru masukan air madu tidak usah
banyak-banyak kira-kira setengah ukuran dari tempat minumnya. Air madu
ini berguna untuk stamina burung tersebut.Kalau air madu tersebut
diminum sampai habis baru kita ganti dengan air putih sampai esok pagi.
Sore
harinya dimandikan lagi kacer tersebut, kemudian berikan lagi jangkrik 5
ekor. Menjelang magrib kandang burung tersebut dikerodong agar burung
dapat beristirahat dengantenang tidak terganggu dengan apapun.
Cara
pemeliharaan diatas ini dilakukan setiap hari. Untuk Extrafoodingnya
Kroto hanya diberikan 1 sendok teh. Itupun hanya empat hari sekali atau
dalam satu minggu berikan hanya hari kamis saja dan berikan diwaktu pagi
hari.
Waktu lomba burung enggak bunyi :
karena mentalnya
drop setelah mendengar burung lainnya pada nembak2 dan bersuara lantang.
Untuk mempersiapkan lomba baiknya burung diuntul (di adu dgn burung
lainnya yg bermental enggak bagus hanya utk memancing birahi) Pas anda
tiba diarena lomba baiknya burung jgn langsung dibuka krodongnya tapi
biarkan dulu dia beradaptasi dgn lingkungannya kemudian buka kerodong
tapi jgn langsung digantang di arena tapi agak jauh dulu biar mentalnya
berani dulu baru masuk arena.
Burung kacer bersuara keras :
Faktor bakat.,Rajin dijemur dan ditaruh dikandang umbaran (melatih nafas),Berikan extra fooding yg cukup,Rajin dibawa ke latber.
Burung kacer suka kebawah :
Kebiasaan memberi makan jangkrik dgn tangan.Jarak tangkringan terlalu rendah.
Untuk mengakalinya :
Berikan kandang yg tinggi/ tidak terlalu lebar., Buat dua tangkringan.Dikrodong tapi retsletingnya jgn dikunci.
Waktu ganti bulu ??? Mabung
- waktunya utk memaster (tempel dgn burung isian)
- Perbanyak extra fooding.
- Semprot dgn anti kutu/daun sirih yg rajin.
- Berikan minyak ikan agar kelak bulu dpt tumbuh mengkilap.
Spy
gak turun kebawah jgn dibiasakan memberi makan dari tangan lgs dan
kalau sdh terlanjur manja coba gantang di tempat yg rendah (sekitar 1,5m
diatas tanah) dan taruh ditempat yg sering dilalui orang serta jgn
kasih makan dari tangan lgs. Apabila dia turun digusah (Indonesiane opo
yo ??) spy nangkring lagi demikian seterusnya kalau sdh gak turun lagi
coba di taruh di tempat tinggi kalau msh lakukan lagi treatment spy, ini
berhasil saya lakukan pada Pentet cuman dlm jangka waktu 2 minggu mau
tancep di tangkringan (cuman gak mau bunyi kecuali diadu hik..hik....).
Atau coba dulu dg tangkringan double, atau didasar kasih karet gelang
slg silang spy kaget kalau turun.
Fungsi Kerodong Bagi Burung
Bagi
masyarakat kicauan secara umum, mungkin menganggap kerodong yang selama
ini dipakai penutup sangkar hanya sebagai pelindung burung dari angin,
jadi kalau tak ada angin atau burung berada didalam rumah tak perlu
dikerodong. Anggapan seperti itu ternyata kurang dibenarkan dimata tokoh
burung gaek.
Mengapa? Karena setelah ditelusuri lebih dalam
lagi, ternyata fungsi kerodong cukup banyak bagi setiap burung,
khususnya burung yang siap lomba. Hanya saja tidak semua kerodong
dikatakan layak sebagai kerodong burung, sebab untuk yang benar-benar
baik, setiap kerodong harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya
dapat membuat burung tenang dan merasa terlindung didalamnya dengan
tetap bisa menikmati sirkulasi udara dengan baik.
Menurut Tjok
Purnama, kerodong yang baik adalah yang transparan, yang bukan terbuat
dari kain berserat rapat. Hal itu sesuai dengan sifat burung yang suka
suasana terang, sehingga kalau memberikan kerodong dari kain yang
seratnya tipis sinar dari luar masih masuk kedalam, dan burung juga
masihbisa melihatsuasana luar sangkar.
Dengan memberikan kerodong
yang tipis tadi membuat burung lebih nyaman, sebab burung masih bisa
melihat makanan dan minuman dengan baik. Sebaliknya kalau kerodong tebal
akan membuat ruangan didalam gelap burung tak bisa melihat apa-apa
didalam sehingga burung lebih suka istirahat dan malas makan. Bila hal
ini dibiarkan lama-kelamaan dapat menyebabkan londisi burung menurun dan
malas bunyi.
Kemudian soal warna juga berpengaruh pada burung,
untuk itu harus dipilih warna yang disukai burung secara umum yaitu yang
tidak terlalu menyolok atau gelap. Warna yang selama ini disenangi
burung adalah yang soft misalnya hijau muda, kuning muda, biru muda atau
warna lain yang yang tidak terlalu kontras.
Untuk ngetes apakah
kerodonh tersebut transparan atau tidak, saat beli kita bisa
mengerodongkan dikepala kita, dari dalam kerodong kita bisa melihat
keluar atau tidak, kalau kita bisa melihat dengan jelas keluar berarti
kerodong tersebut cukup bagus bagi burung. (Agrobur)
Kacer, Entertain yang Jempol
Di
kelas campuran lokal, eksistensi kacer (Copsychus saularis) boleh
dikata cukup dominan. Penampialnnya yang hitam legam dengan variasi
putih di bagian sayap dan ekor, serta paruh panjangnya yang tajam,
menjadikan burung ini kerap dianggap sebagai duplikatnya murai. Badannya
yang relatif lebih langsing, memungkinkan kacer bergerak lincah. Pada
saat berkicau sering bergaya ala badut, menunggingkan ekor, sementara
suaranya yang tajam melengking seakan musik pengiring gerakannya yang
lucu. Kacer adalah entertain yang jempolan. Kalau ingin, kapan pun
burung ini akan ngoceh. Tak peduli siang atau malam, panas atawa dingin.
Peduli amat. Pokoknya kalau keinginan itu datang, ngocehlah...
Kacer
termasuk anggota turdidae. Tidak aneh kalau disebut padanan murai,
sebab keduanya memang saling berkerabat. Dalam fam ini, umumnya suka
pamer diri. Kalau nyecrek sambil menari. Banyak ditemukan di daerah
Jawatimur. Tetapi secara luas penyebaran unggas yang juga dijuluki
kucica ini sebenarnya sangat luas. Selain di sebagaian besar Pulau Jawa,
juga banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Bahkan di
bebe-rapa negara seperti Cina, Filipina dan India pun ada. Makanan
utamanya adalah serangga. Ciri paling menonjol, kicauannya selalu
bernada riang, dan demen menirukan suara burung lain.
Bagaimana
agar kacer bisa benar-benar tampil sebagai entertain yang jempol?
Dibanding burung sejenis, mencetak kacer kaliber jawara relatif lebih
mudah. Burung ini termasuk ‘cerdas’ dan bermental juara. Sebaiknya,
pemeliharan dilakukan sejak piyik. Selain lebih mudah memilih bakalan
yang baik, pemeliharaan sejak kecil juga membuat kacer menjadi jinak.
Sehingga, kelak jika hendak dimaster tidak repot lagi. Hendaknya dipilih
kacer jantan bila menghendaki suara maksimal. Membedakan kacer jantan
dan betina tidak sulit. Bisa dengan cara meneliti warna bulunya. Yang
jantan hitamnya lebih pekat dan mengkilap. Sedang yang betina agak kusam
dengan bintik-bintik putih. Memang tengara model begini susah dilakukan
ketika kacer masih piyik. Paling kita hanya bisa memprediksi dari
volume suaranya. Yang lebih keras biasanya jantan.
Setelah
mendapatkan anakan yang dikehendaki, proses berikutnya adalah menjaga
stamina. Ini sangat penting, karena hanya dengan stamina prima kacer
lebih gampang dilatih. Tetapi masalah pakan tidak kalah perlu
diperhatikan. Pastikan kacer tidak kekurangan protein, vitamin dan
mineral. Kacer juga membutuhkan extra fooding. Yang paling disukai
kroto, jangkrik, dan ulat pisang. Kebanyakan burung ocehan gemar mandi.
Begitu pun kacer. Tak ada salahnya setiap hari burung dimandikan, dengan
catatan kondisinya normal. Artinya burung dalam keadaan sehat dan cuaca
tidak sedang dingin (hujan). Karena sehabis mandi biasanya burung suka
berjemur di bawah sinar matahari. Setiap saat burung perlu dikontrol,
guna memastikan tubuhnya tidak diserang virus, jamur atau parasit. Kutu
bulu paling sering menyerang. Menghindarinya, saat memandikan campurkan
antiseptik pada air. Bila perawatan dilakukan secara baik dan rutin,
kemungkinan kacer yang dipiara sejak piyik, dari bakalan yang baik, akan
segera menunjukkan jatidirinya sebagai burung jawara.(minggu-online)
Kacer, Entertain yang Jempol
Di
kelas campuran lokal, eksistensi kacer (Copsychus saularis) boleh
dikata cukup dominan. Penampialnnya yang hitam legam dengan variasi
putih di bagian sayap dan ekor, serta paruh panjangnya yang tajam,
menjadikan burung ini kerap dianggap sebagai duplikatnya murai. Badannya
yang relatif lebih langsing, memungkinkan kacer bergerak lincah. Pada
saat berkicau sering bergaya ala badut, menunggingkan ekor, sementara
suaranya yang tajam melengking seakan musik pengiring gerakannya yang
lucu. Kacer adalah entertain yang jempolan. Kalau ingin, kapan pun
burung ini akan ngoceh. Tak peduli siang atau malam, panas atawa dingin.
Peduli amat. Pokoknya kalau keinginan itu datang, ngocehlah...
Kacer
termasuk anggota turdidae. Tidak aneh kalau disebut padanan murai,
sebab keduanya memang saling berkerabat. Dalam fam ini, umumnya suka
pamer diri. Kalau nyecrek sambil menari. Banyak ditemukan di daerah
Jawatimur. Tetapi secara luas penyebaran unggas yang juga dijuluki
kucica ini sebenarnya sangat luas. Selain di sebagaian besar Pulau Jawa,
juga banyak terdapat di Kalimantan, Sumatera, dan Bali. Bahkan di
bebe-rapa negara seperti Cina, Filipina dan India pun ada. Makanan
utamanya adalah serangga. Ciri paling menonjol, kicauannya selalu
bernada riang, dan demen menirukan suara burung lain.
Bagaimana
agar kacer bisa benar-benar tampil sebagai entertain yang jempol?
Dibanding burung sejenis, mencetak kacer kaliber jawara relatif lebih
mudah. Burung ini termasuk ‘cerdas’ dan bermental juara. Sebaiknya,
pemeliharan dilakukan sejak piyik. Selain lebih mudah memilih bakalan
yang baik, pemeliharaan sejak kecil juga membuat kacer menjadi jinak.
Sehingga, kelak jika hendak dimaster tidak repot lagi. Hendaknya dipilih
kacer jantan bila menghendaki suara maksimal. Membedakan kacer jantan
dan betina tidak sulit. Bisa dengan cara meneliti warna bulunya. Yang
jantan hitamnya lebih pekat dan mengkilap. Sedang yang betina agak kusam
dengan bintik-bintik putih. Memang tengara model begini susah dilakukan
ketika kacer masih piyik. Paling kita hanya bisa memprediksi dari
volume suaranya. Yang lebih keras biasanya jantan.
Setelah
mendapatkan anakan yang dikehendaki, proses berikutnya adalah menjaga
stamina. Ini sangat penting, karena hanya dengan stamina prima kacer
lebih gampang dilatih. Tetapi masalah pakan tidak kalah perlu
diperhatikan. Pastikan kacer tidak kekurangan protein, vitamin dan
mineral. Kacer juga membutuhkan extra fooding. Yang paling disukai
kroto, jangkrik, dan ulat pisang. Kebanyakan burung ocehan gemar mandi.
Begitu pun kacer. Tak ada salahnya setiap hari burung dimandikan, dengan
catatan kondisinya normal. Artinya burung dalam keadaan sehat dan cuaca
tidak sedang dingin (hujan). Karena sehabis mandi biasanya burung suka
berjemur di bawah sinar matahari. Setiap saat burung perlu dikontrol,
guna memastikan tubuhnya tidak diserang virus, jamur atau parasit. Kutu
bulu paling sering menyerang. Menghindarinya, saat memandikan campurkan
antiseptik pada air. Bila perawatan dilakukan secara baik dan rutin,
kemungkinan kacer yang dipiara sejak piyik, dari bakalan yang baik, akan
segera menunjukkan jatidirinya sebagai burung jawara.(minggu-online)
TREND BURUNG-BURUNG MASTER
Pilih Tembakan Dan Besetan
Tujuan
memaster adalah melatih burung agar bisa menirukan suara lain, yakni
suara burung, hewan lainnya atau visa juga suara benda disekitar burung
yang dimaster. Dengan harapan bisa menambah variasi lagu burung yang
dimaster tersebut menjadi beragam.
Masuk tidaknya suara burung master
tergantung kepada tingkat kecerdasan burung dalam merekam suara. Ada
beberapa burung yang yang memang sulit bahkan tidak bisa dilatih
menirukan suara lain, tapi tak sedikit pula burung-burung cerdas dengan
mudah sekali menirukan mastermya.
Diantara burung kicauan yang
masuk klasifikasi burung lokal yang mudah menirukan adalah murai batu,
cendet, cucak hijau dan branjangan. Karena kecerdasannya merekam suara,
beberapa burung jenis ini seringkali kemasukan suara lain tanpa
disengaja.
Tentu saja kalau suara yang tak diharapkan terlanjur
terekam, menurut beberapa perawat bisa dikatakan burung itu rusak. Untuk
itu harus dimaster ulang pasca rontok bulu sesuai dengan keinginan
penghobi.
Karena apabila tak serius menanganinya tak sedikit
burung kehilangan keistimewaan. Saat masa ganti bulu tersebut, burung
mengalami penurunan kondisi tubuh, sehinggamau tak mau suara pun juga
terkena akibatnya.
Untuk mengembalikan kualitas suara burung setelah
rontok bulu, perlu penaganan khusus. Diantaranya memaster ulang dengan
suara bagus yang pernah masuk padanya. Perlu diketahui, master yang
bagus tersebut bisa menggunakan jalak suren, love bird, cucak jenggot
atau cililin. Setiap burung master dipastikan memiliki suara khas yang
bisa menambah kesan lagu lebih variatif. Meski sudah dimaster ulang,
belum tentu kualitas lagu bisa kembali seperti sediakala. Maka yang
terjadi jelas, burung bisa stres, macet bahkan bisa menjadi burung yanhg
rusak. Sekali lagi, perawatan pasca ngurak memang membutuhkan
penanganan khusus dan lebih serius.
Trend Suara Master
Memaster
tidak hanya sekedar memilih burung master yang memiliki suara bagus dan
indah, tapi harus disesuaikan dengan nada, lagu dan frekuensi burung
yang akan diisi suaranya. Hal ini supaya burung yang dimaster mudah
menangkap nada suara, irama, lagu yang dibawakan burung master.
Seperti
misal memaster kenari biasanya menggunakan burung master blackthroat
karena suara blackthroat diyakini memiliki lagu selaras dengan irama dan
suara kenari. Atau dengan master ciblek yang memiliki frekuensi suara
nyaris sama tingginya dengan suara kenari.
Beberapa perawat
menganjurkan agar para kicau mania memaster yang disesuaikan dengan
trend suara burung master saat ini. Hampir semua mengacu pada hasil
akhir burung yang dimaster. Misalkan variasi lagu dengan tembakan
merupakan syarat mutlak yang harus ada karena lagu yang disertai
tembakan sebagai suara yang paling menonjol.
Selain tembakan,
agar burung bisa tampil lebih istimewa maka perlu ditambahkan variasi
speed (kecepatan mambawakan lagu dengan tidak terputus-putus). Speed
rapat lebih diutamakan pada suara burung yang dimaster untuk menjaga
rajinnya burung bernyanyi (nggacor).
Nah, sebagai variasi akhir
sebaiknya diusahakan memaster dari jenis burung yang memiliki irama
mengayun, mendayu dan meliuk-liuk. Kalau burung sudah menampilkan
kelengkapan variasi seperti tersebut, maka baru bisa dikatakan burung
yang telah dimaster itu mampu membawakan lagu secara ngerol (silih
berganti lagu tidak mengulang dengan cepat, melantun indah dengan sekat
tembakan. (Agrobur)
Cara Mudah Memaster Burung
Memaster
burung sebenernya gampang-gampang susah,ada yang dengan menggunakan
kaset ataupun menempatkan burung master dalam satu kandang dengan yang
dimaster. Bagi penggemar burung kicauan yang cukup gaek, ternyata
memaster burung punya kiat tersendiri agar burung, efektif meniru burung
master. Caranya dalam penempatan sebisa mungkin dibuat nyaman atau
enak, sehingga burung dapat cepat menirukan si master. Sedangkan posisi
sang master kudu diatasnya burung yang akan dimaster dan jaraknya jangan
terlalu dekat, pokoknya jarak pe master dan yang dimaster tidak
kelihatan. Karena bila mereka saling melihat, dapat mnyebabkan stress
atau down pada salah satu burung bahkan kadang kala dapat menjadi ganas.
Walaupun
nantinya penempatan tetap model atas - bawah lebih dianjurkan jika bisa
menyamping dan jaraknya agak jauh. Dilakukan saat burung dalam keadaan
istirahat didalam rumah, karena saat istirahat itulah ia punya waktu
lebih lama untuk menirukan suara masternya. Dikerodong bisa dilakukan
jika kedua burung tersebut masih saling terlihat, yang penting sih
keseharian dirumah. Untuk burung yang dimaster jika jenisnya lebih kecil
maka memang sangat diharuskan untuk menempatkan sang master tak
terlihat. Karena dapat menyebabkan shock bagi burung yang dimaster,
apalagi sejenis Fighter seperti cendet dan kacer seringkali malah jadi
macet.
Untuk beberapa burung yang akan dimaster sebenernya sama
aja, cuma antara burung yang dimaster satu sama lain diberi sekat, sebab
jika mereka saling terlihat biasanya hasilnya tidak optimal bahkan
sering sang burung malah ganas. Akibatnya yang pasti burung yang
dimaster tadi tidak lagi rajin berkicau alias lagu yang diharapkan tidak
keluar. (sobatkental.com)
Mendidik Maskot Ocehan
Seperti
atlet yang hendak diterjunkan ke arena lomba, burung ocehan pun perlu
mendapatkan ‘diklat’ yang memadai. Kalau tidak, jangankan menyabet gelar
juara, tidak memalukan pun sudah untung. Banyak cara yang dapat
dilakukan. Pendidikan privat misalnya. Ini bila kita hanya memiliki satu
jenis maskot dan satu master. Tingkat keberhasilan cara ini bisa 100
persen. Artinya, semua suara burung master dapat ditirukan oleh burung
maskot.
Kelemahannya, karena hanya menggunakan satu master,
variasi suaranya sangat minim. Cara ini hanya bagus diterapkan untuk
jenis ocehan yang tidak perlu dididik dengan banyak master.
Lain
dengan pendidikan ‘sistem kelas’. Satu burung master mendidik beberapa
calon maskot. Agar suara maskot yang sedang dididik tidak ditiru yang
lain, umur maskot harus sama. Burung master diletakkan pada posisi agar
semua maskot dapat mendengar.
Bisa juga satu burung maskot
dididik oleh beberapa master sesuai kebutuhan. Posisi maskot harus di
tengah semua master, sehingga semua kicauan burung master dapat didengar
dengan jelas. Bila maskot tidak merasa takut, tak perlu ada penyekat
atau penghalang. Cara ini sekaligus untuk melatih mental. Kalau tidak
biasa melihat burung lain, nanti pada saat lomba akan down mentalnya,
dan mogok bersuara.
Setelah maskot dapat menirukan semua suara
master, langkah berikutnya tentulah menjaga agar suara-suara tadi tidak
hilang. Caranya, master tetap dipiara meski tak selalu didekatkan. Yang
penting suaranya tetap bisa didengar sang maskot. Karena itu jika
membeli burung didikan yang sudah jadi, sebaiknya dibeli juga masternya.
Maksudnya, bila maskot mengalami stres, putus atau ngurak, pengisian
suara bisa diulang hingga yang bersangkutan gacor lagi.
Sementara
itu, burung yang sudah ‘jadi’ hendaknya tidak dicampur dengan burung
lain yang punya dasar suara sama, terlebih burung sejenis. Ia hanya
boleh didampingi oleh si master yang mendidiknya. Maksudnya agar si
maskot tidak meniru suara burung lain yang ada di dekatnya. Kalau kalah
mental, tak akan mau berkicau lagi dia.
Bila Anda memiliki burung
dengan kategori istimewa, bagusnya hanya memelihara satu ekor saja.
Kalau terpaksa punya lebih dari satu, penempatannya harus diatur
sedemikian rupa sehingga antara yang satu dengan lainnya tidak saling
mendengar atau melihat. Yang jelas, kesehatan dan perawatan harus
diprioritaskan. (Minggu pagi on-line).
Gereja Bagus Buat Master
Untuk
memperbaiki kualitas variasi kacauan burung lomba seperti anis merah,
branjangan, cucak hijau, cendet dan lainnya, kicau mania seolah
tertantang. Terlebih lagi penilaian juri pada umumnya berdasar pada
kualitas bunyi, yakni variasi dan volume.
Karena itulah inovasi terus
dikembangkan. Diantaranya mencari sosok burung yang memiliki suara
nyleneh namun memiliki keanggunan. Tak pelak, burung lokal yang tak
tersentuh kicau mania untuk lomba, diburu dan dimanfaatkan sebagai
master. Diantaranya burung-burung master tersebut antara lain jalak
suren dan manyar yang pada tahun 1999 karena mempunyai banyak peminat
hingga dibuka dalam kelas tersendiri.
Demikian juga dengan prenjak
merah dan prenjak putih (ciblek). Burung tersebut juga pernah masuk
kelas tersendiri, bahkan pamornya terus melejit. Karena itu tidak salah
jika pernah terdengar seekor prenjak bis laku diatas 5 juta.
Kabar
terakhir yang sedang santer saat ini, burung gereja ternyata sangat
bagus buat master. Benarkah? Padahal burung tersebut selama ini sama
sekali tidak dilirik kicau mania. Dari bagian manakah jenis kicauannya
yang menarik perhatian untuk memaster, ataukah itu hanya akal-akalan
saja?
Menurut Yudiono , salah satu pemandu bakat burung,
pemasteran dengan memanfaatkan suara burung gereja sudah dilakukannya
sejak lama. Jenis kicauan yang menarik dari burung berwarna coklat kusam
keabu-abuan mirip branjangan tersebut, karena bisa menambah besetan
burung lomba. Yakni pada suara, trecet…cet…cet, cet-cet-cet yang
dilantunkan panjang, rapat bersambungan (ngerol).
Pertama kali
Yudiono tertarik, pada saat melihat sepasang burung gereja sedang
kejar-kejaran mau kawin. Pada saat itulah burung tersebut sering
melantunkan kicauan panjangnya. “Sudah lama saya mengamati perilaku
gereja, suaranya memberi daya tarik tersendiri, karena itulah saya
memelihara beberapa ekor gereja sejak anakan, dan saya manfaatkan
sebagai master,” ungkapnya.
Namun jika menilik dari volume
suaranya, tidak begitu keras seperti suara burung kicauan lain seperti
branjangan, kenari, ciblek, blackthroat dan sejenisnya yang berukuran
tubuh hampir sama, baguskah burung gereja untuk master? Mungkin itulah
yang menjadi pertanyaan. Namun kembali denganmemperlihatkan buktinya
kepada Agrobur, yakni branjangan miliknyayang sudah bisa menirukan suara
gereja. Kicau mania pun akan tertarik untuk segera mengikuti jejaknya.
Terbukti pula dengan burung cendet milik Mr Budhex, pemandu bakat burung
Surabaya, mampu melantunkan kicauan gereja dengan fasihnya. Bahkan dari
segi volume suara, justru terlihat menonjol karena menambah besetan
burung tersebut.
Burung gerja seperti apakah yang bagus untuk
master? Mereka berterus terang ketika ditemui Agrobur dikediamannya
secara terpisah. Yang intinya, tentu saja harus burung gereja yang
dipelihara sejak anakan. Kalau burung gereja dipeelihara atau ditangkap
saat dewasa, burung tersebut tidak akan banyak berkicau. Bahkan yang
terjadi adalah kematian karena burung tersebut tidak mau makan.
Sedangkan cara memanfaatkannya sebagai master, tidak berbeda dengan
pemasteran yang selama ini sudah dikenal kicau mania. (Agrobur)
Persiapan ke lomba :
1. Jangan sampai ketemu dgn Kacer,MB
2. Pagi dimandikan setelah itu masuk kdg umbaran n latih terbang +/- 200 x
3. Jemur sekuatnya
4. Setelah dimandikan sore/malam masuk kdg harian
5. EF mulai masuk minggu terakhir ditingkatkan
contoh : Senin pagi jangkrik 5 , sore jangkrik 5
Selasa pagi jangkrik 6 , sore jangkrik 6
Rabu 7-7 + Ulat Hkg
Kamis 8-8 + Ulat Hkg - pindah ke sangkar lomba
s/d sabtu
Minggu EF kembali normal 5-5 cuma di tambah Ulat Hkg
6. Turun yg ke 2 lihat performa main pertama tadi baru di tambah EF
secukupnya (Jangkrik+Ulat Hgk)
7. Kalau tidak jalan atau mbagong/kuda laut jual saja segera. (djokob2001.red)
Kacer Mbagong
Salah
satu penyebabnya , memang mental belum stabil,belum keluar sifat
fighter nya atau belum terlatih dalam lomba/latber dan mungkin bisa juga
stamina/power/tenaga yg kurang jadi tidak bisa tarung lama2 dan keluar
karekter asli kacer yaitu mbagong.
Terapi bisa saja spt: di
umbar,sering di bawa ke latber/lomba atau treatment EF nya semua orang
berbeda dalam menangani nya dan ini perlu waktu dan perawatan yg extra
(EF,Mandi,Jemur,Umbar dll) dan perlu waktu yg lama utk menganalisa nya
(kenapa dan kapan kacer tsb mbagong nya),walaupun semua itu tergantung
burung nya.
Pengalaman ini saya dapat ketika merawat kacer saya yg
bernama Teroris yg awalnya ketika diturunkan latber pertama kali mbagong
tp lumayan sekarang sdh hilang kalau digantangkan di latber/lomba dan
lumayan juga sdh sering mendapat prestasi walaupun di kelas latber dan
ini satu kepuasan tersendiri dari burung rumahan bisa tampil juara di
latberan yg lumayan full pesertanya. (djokob2001.red)
umur berapa kacer siap mental fighternya
Wah
agak susah nih nentuin patokan umur nya yg jelas kalau karakter
fightnya dari awal sdh bagus walupun msh muda yach akan bagus nantinya,
saya rasa tinggal sering melatihnya saja ke tempat latberan,sbg contoh
saya punya mb lampung walau msh muda tapi mental nya sdh bagus dan kerja
walaupun ta turunkan di event besar (fancy,jayakarta,suramadu).Kalau
menurut saya mungkin usia ideal setelah 3x mabung(djokob2001.red)
variasi suara
mungkin bisa bantu om,untuk isian kacer biasanya ada 2 type
1. type nembak
2. type ngerol
untuk memaster masing masing beda,burung masternya.misalnya:kalau nembak burung Lovebird,celilin,gereja dll.(jay.red)
Kacer dan MB dalam satu rumah
MB
dan kacer dalam satu rumah kalau menurut saya ga masalah bila mental
kedua burung tersebut bagus, asalkan MB dan kacer jangan di gantung
bersebelahan misalnya MB di gantung di dalam rumah dan kacer di luar
rumah, tp kalu metal salah satu burung tersebut tidak bagus yah mending
piara salah satu aja soalnya kacer mudah diam/mbagong kalo si MB
mempunyai suara yg keras dan kencang, menurut saya begitu mungkin ada yg
mau menambahkan.(jakspurnoma.red)
Kacer bulunya pecah-pecah
Kacer
Bunyinya tebal & kristal, kalau bunyi jarang/bahkan selama ini
tidak pernah keluar suara kacer (isi suaranya MB, AM, Hwa mei, besi
digesek-gesek, cililin dll) Cuman bulu sayapnya (warna putih)
pecah-pecah dan bulu sayap yang panjang tinggal tulangnya. Apakah
dimakan kutu ya pak? Mohon informasi serta solusinya pak.
Bisa pakai rebusan daun sirih bro dan menurut saya mending di buat mabung saja agar tumbuhnya lebih bagus(jokob2001.red)
kala
ekor yg pecah2 biasanya karena kacernya sering main dijeruji,jadi
ekornya pecah.usul saya mungkin coba pakai sangkar yg jerujinya
rapet(jay.red)
Kondisi burungnya Giras nggak Om ? Kalau kondisinya
giras disamping kemungkinan krn faktor kutu juga krn girasnya itu
sendiri yang membuat bulu2 burung pada rusak, apalagi burung ditempatkan
pada sangkar yang kurang lebar, dan juga letak penempatan tangkringan
kurang ketengah, ini semua bisa mempengaruhi rusaknya bulu burung.
Kalau
ternyata burungnya jinak dan sangkarnya sudah cukup lebar serta
penempatan tangkringannya sudah memadahi, kemungkinan itu disebabkan
karena kutu. Untuk mengatasinya ada kok cairan pembasmi
kutu.(Abikarawang.red)
Kacerku nagen..
nagen itu bukannya bunyi
ngerol dan posisi burung anteng, tdk bergaya baik ekor, sayap maupun
tarian (pindah dr tangkringan satu ke tangkringan lainnya) ? kalau
memang seperti itu artinya, buat kacer ya kurang indah dilihat ya Om,
enaknya kacer ya indah ditariannya.(abikarawang.red)
Udah pernah UH
bro,kacer sy seblm turun kasih UH 10 di gantang kalau musuh kanan-kiri
nya kerja lgsg joget2 buka ekor naik turun , tangkringan sy buat sejajar
atas bawah....tp kalau memang sdh karakter nya seperti itu susah juga
bro di suruh joget....(jokob2001.red)
Contoh Umbaran Kacer
P2m L65cm dan T1m bisa bongkar pasang
Diadu Diam Aja Kayak Patung
bermain kacer adalah perlu kesabaran yang amat sangat om,karena di dalam kacer ada tiga hal yang harus dipikirkan:
1.usia
usia
rata² kacer yang siap buat main adalah kacer dengan usia rata² sudah
tua antara 3 sampai 4 tahunan dengan ciri² kakinya sudah medang atau
bersisik semua,semakin tua semakin bagus pula.
2.mental
Dalam
hal ini jika usia sudah tua tentunya mentalnya juga sudah cukup untuk
menghadapi lawan²nya (ibaratnya sudah banyak makan asin garam nya
kehidupan) sehingga kalo dihadapkan pada lawannya dia pasti
bereaksi,untuk kasus om tadi emang dr segi mental maupun usia tergolong
masih muda sehingga mental nya masih labil dan perlu diasah dulu secara
rutin dan bertahap.
3.performance
disini kacer kalo udah siap
ditandai yaitu sering sensitif terhadap bunyi gaduh seperti
sempritan,ada pem\njual maianan lewat ataus sebagainya dia akan bereaksi
dengan bunyi sambil bergaya,inilah mengapa kacer itu kalo sudah siap
dia akan menunjukan sifat fighetrnya dengan sendirinya,biasanya siafat
ini kelura dibarengi dengan mental nya yang sudah tertata dengan baik.
Setelah
itu semua siap tinggal kita poles dengan perawtan kita dan master kita
sambil membentuk body badannya jangan teralu gemuk.
angan putus asa
dulu donk om,semangat ya,emang bermain kacer itu harus sabara,kerana
seperti yang sudah saya jelaskan pengasahan mental itu berjalan seringin
dengan bertambahnya usia dr si kacer tersebut,dan emang perlu kesabaran
dan ketelatenan dalam hal melatih sifat fighternya aagar cepat stabil
dan moncer.
Menrurt ceiatnya om td emang bener sekali mentalnya lom
stabil kalo dilapangan,usahakan kalo semiingu sekali diajak latihan donk
berpindah² supaya dia itu beradaptasinya cepet dan mentalnya mulai
tumbuh.
Kalo mau rontokin bulu burungnya(ini bukan alami,tapi sengaja
mau dirontok in) alesannya udah nggak sabar,bisa dilakukan dengan cara
kita berikan makanan ef yang lumayan dalam arti setelan tinggi kemudian
jemur yang tinggi pula karena burung yg satu ini doyan panas kemudian
jng dimandikan dulu,baru setelah abis jemur disemprot pake bekas air
cucian beras,dilakukan 2 hari, say jamin bulu burung anda akan rontol
seketika(brol),karena logikanya setelah dijemur pori² burung jd membesar
dan dalam keadaan membesar itu kita siram dengan air leri(air beras)
yang sifatnya panas untuk burung(ini trik yang kuno untuk pemain
lapangan yg burungnya nggak rontok²) sehingga bulu² nya jd copot dan
ambrol kemudian dikerodong full. (linduajipbi.red)
Coba tunggu ngurak lagi sekalian di master(djokob2001.red)
kacer jagoan saya jadi nge-bagong + Macet cet...
Treatment yang saya lakukan ,sbb:
KONDISI SEBEBLUM NYA :
1. Mandi dari 1x ( pagi hari )
2. Jemur jam 7 ~ 10
3. Kerodong : setelah Jam 16,00/17.00 baru dikerodong
4. EF : Jangkrik pagi 5 - sore 5 , kroto 1 sdk mkn 1x seminggu
KONDISI TREATMENT YANG SAYA LAKUKAN :
1. Mandi 2x ( pagi & sore )
2. Jemur setelah subuh sudah di angin2kan s/d jam 10
3.
Kerodong : Setelah jemur jam 10.00 , taruh tempat teduh 15 mnt lalu
dimandikan , kemudian dikerodong. Sore hari jam 16.00 mandikan lagi lalu
kasih EF kemudian di kerodong
4. EF : Jangkrik 3 pagi - 3 sore, kroto stop, ulat bumbung tiap pagi 2 ekor
5.
Treatment lain : Ganti sangkar yang lebih lebar & Beli 1 kacer lagi
untuk memancing supaya kicaunya keluar ( berhasil sudah saling
bersautan dengan kacer yang baru )
Alhamdulillah per 15 Mei kemarin burung sudah nggacor cor saat di trend sudah tidak MBagong dan mampu kerja bagus
Tanggal : 22 Mei 2007 saya ikutkan lomba di Pondok Indah Pasuruan
Hasil
: Burung tidak lagi Mbagong & kerja cuman 1 menit kemudian stop,
hanya diam + thingak thinguk aja ( mungkin masih belum siap dgn teriakan
& suara sumpritan / peluit penonton yang sangat keras )
Tapi saya cukup puas karena burung sudah tidak lagi Mbagong dan bunyi keras saat di rumah
Semoga treatment yang telah saya lakukan ada guna dan manfaatnya buat rekan2 KM
Saat ini PR saya tinggal :
Bagaimana mengkondisi burung agar bisa kerja maximal di tengah teriakan penonton.....??(HAKA.red)
kacer birahi
kacer
hitam, jika tarung ekor naik turun dibuka full sm sayapny.cm klo
dirumah lht orang langsung turun2..itu karna over xfood/bagaimana y?dan
bagaiman antisipasiny?soale nek over takut kuda lautkeliatannya over itu
om, pas didekatin buka sayap ndak ya?? nek buka sayap tandanya over
birahi. coba saja kurangi EFnya. ato frekuensi mandi ditambah. nek ndak
buka sayap mungkin kebiasaan dikasih jangkrik lsg pake tangan.(4gus.red)
mau sedikit menambahkan, kalau bisa itu Kacer yang birahi jangan dipertemukan dengan Kacer lain dulu, apalagi Kacer Cewek.
Berikan EF yang bersifat mengurangi birahi, seperti Ulat bambu atau cacing.
Kalau bisa, biasakan Kacernya memakan buah-buahan.(heraceh.red)
KKB = Kacer Kaki Bengkak
Mungkin beberapa rekan KMers masih ingat Kacer Preman yg aku ceritakan di thread 'Harga Kecer' yg sudah di closed.
Kacer
yg pernah saya tawar 500.000. Karena penasaran, tadi pagi aku samperin
lagi tuh. Eeeeehh.....sekarang kaki kanannya di angkat karena bengkak.
Bengkak ini bukan karena luka. Bengkaknya dari separuh kaki ke bawah,
pergelangan kaki, dan jari jari kaki. Kelihatannya ada cairan di
dalamnya.
Saya pernah mendengar istilah ' kaki turun urat' pada unggas.
Apakah ini sama?
Kaki turun urat juga bisa terjadi pada burung.
Mohon pencerahan, soalnya saya juga sayang banget sama kacer itu, preman banget.
kalo
saya sih langkah amannya saya siram dengan air rebusan daun sirih
setiap hari sebagai awal pertama biar tdk menyebar(antiseptik) kemudian
sih saya kasih alkohol yang ditaruh di kapas dengan kadar 90% lalu
dibalutkan agar tdk membengkak terus² an sembari kita rawat tiap hari
dijemur dan dijaga kebersihan kandangnya.
waduh diakupuntur nich
ceritanya,ati² bro harus streil dulu tuh jarum,ntar malah setelah
ditusuk malah jd berabe kalo nggak disterilisasi dulu,sayang sekali tuch
kacer.Padahal calon bagus malah sakit ya om.Biasanya sih kalo setelah
ditusuk kalo emang sih keluar cairannya,tapi langkap setelah itu om
harus ekstra hati² karena burung kalo sudah luka biasanya sembuhnya lama
apalgi ini kita sengaja tusuk pasti ntar lubang bekas tusuknya harus
disetril setiap hari agar kedepannya kotoran² tdk masuk ke lubang
tersebut,pengalamna saya sih emang cairan sudah keluar dan kempes kita
udah lega rasanya sehingga kita lalai terhadap bekas luka tususkan td
dan akibatnya burung semakin parah karena infeksi yg malah kita buat
sendiri sehingga mati dech burungnya.Saya sempat itu bro sampai bgg
dimana kesalaha saya terus baru seminggu saya menemukan kesalhan itu
dengan meiliah pembusukan nya pertama dr mana dtangnya,trenyata dr kaki
bekas lukanya keluar belatungnya,lebih dulu ketimbang organ dalam nya.
(linduajipbi.red)
Giaman cara agar tidak turun ke dasar sangkar?
kacer
dada putih yg masih trotol.Baru 1 bulan saya pelihara.Ada beberapa
kebiasaan yg saya anggap 'aneh', yaitu suka ngeplong+ngriwik di dasar
sangkar+kalo madi dikaramba suka nyebur tidak dari tangkringan tapi
cengkeram sisi samping samping karamba kemudian baru nyebur ke air.
Apa
memang begini kebiasaan kacer yg masih trotol.Soalnya saya punya kacer
poci yg dah ngeblok kok berkebalikan dengan kondisi diatas.
Sy sudah
coba pasang karet didasar sangkar dng tujuan dia gak turun lagi ke dasar
sangkar. tp lama-kelamaan dia dengan santainya ngeplong di dasar
sangkar.Walau kadang juga ngeplong di tangkringan.
Kalau menurut saya nih... (kaya dah ahli aja) :
-
Untuk cara mandi di keramba coba tangkringannya agak keatas dasar air
(jangan menempel atau tenggelam). Kalau memang dicoba masih tetap, gak
usah kwatir karena kacer yang demikian biasanya bagus. Seperti punya
saya, kalau mandi di keramba gak mau nangkring di tangkringan. Tapi
dibiarin aja yang penting masih mau mandi.
- Coba jemurnya diletakkan
dibawah/jangan digantung tetapi tetap diawasi dari serangan predator
(kucing, anjing, dll) dan coba jangan biasakan memberi jangkrik langsung
ke burung tetapi saat dimandikan jangkrik dimasukan ke tempat
makannya.(herubaskoro.red)
1. untuk masalah mandi dikeramba
langsung nyebur atau nempel lewat tangkringan tdk masalah.pada dasarnya
kacer sifatnya suka mandi dan jemur.sekarang perawatan kita yg harus
rutin.
2.bener kata om heru utk pemberian jangkrik jgn langsung lewat
tangan,dikasih langsung dlm tempat makan.akibatnya bila lewat
tangan,sewaktu kacer lihat yg kita langsung turun.
tp kalau saat ini masih dalam proses penjinankan tdk masalah,lewat lidi atau tangan(jgn terlalau sering).
3.coba mandi 2 kali.
4.
untuk sering main dasar ada beda2 caranya,(sebelumnya ini sudah pernah
dibahas.ada yg pakai karet tp masih main juga,ini ada beberapa macam
caranya :
* pakai karet
* dikasih daun kering (daun pisang,atau ll)
* kasih karpet plastik biar licin maksudnya
* waktu pengkerudungan usahakan tutup rapat jgn terbuka.
* ada juga yg pernah kasih rumpu kering.(jay.red)
MUngkin
dulunya dalam posisi masih muda dalam pembrian Ef nya salah yaitu
sering dilempar jangkrik pas memberi makan dalan keadaan sangkar
digantung,banyak pula yang sperti ini om,karena nggak ada waktu terus
dilempar aja makananya sehingga pas Ef jatuh ke dlm bwh sangkar,kalo ini
sering dilakkan terus² an kan menjadi kebiasaan buruk bagi si burung.
Kalo
saya pribadi sih cara mengatasi kacer seprti itu kalo masih muda
digantangkan di posisi dibawah sehingga dia tdk akan turun ke
plangkringan,atau sesuai dengan para pakar kacer yg telah disebutkan
diatas adalah dengan pemberian karet dsb bisa diterapkan.
Kalo saya
waktu kacer saya seperti itu saya umbar dulu selam kurang lebih seminggu
baru dimasukan ke dlm sangkar yang bawhnya telah beralaskan plastik
hitam(kresek) sehingga dia takut kalo mau kebawah alias
turun.(linduajipbi.red)
Kacer yang baik
menurut saya u/ milih kacer:
1. kepala ceper / kotak
2. paruh panjang
3. badan kotak
4. ekor panjang
5. les putihnya agak tebal. yang ada disayapnya
6.bunyi (jay.red)
Ternak Kacer "JAMBUWER MALANG" Bambang Iswanto
Salam kacermania! Salam breedingmania!
Sebelumnya
aku mohon maaf, bukan bermaksud apa2, aku ikutan di KM ini motivasinya
adalah pingin nyari banyak kawan kicaumania, pingin nyari ilmu &
nambah wawasan tentang perburungan & penangkarannya, karena aku
ngerasa kalo aku masih harus banyak belajar & kuharap di sinilah hal
itu bakalan bisa aku peroleh. Oleh karena itu kepada para
pakar/ahli/master, para breeder/penangkar, calon2 penangkar/pemula &
kawan2 kicaumania sekalian di sini aku mohon sharing infonya ya...
Sebelumnya
aku juga mohon maaf, karena foto2 yg aku sharing di sini utk saat ini
masih jelek banget & terbates banget (maklum saat ini masih pake hp
yg jelek banget). Namun karena aku kuatir aja, jangan2 banyak kawan2
kicaumania yg nganggep kalo postingan2ku selama ini di forum KM hanyalah
"nggombal" aja.. bisanya cuman ngomong doang, tanpa ada buktinya
(soalnya ada beberapa anggota KM yg minta utk ditampilin foto2nya
sekalian tp kan aku masih belum punya kamera digital, maklum aku cuma
kuli, tp insyaallah nanti ke depan pasti aku posting yg lebih banyak
& lebih bagus lagi). Mangkanya sekarang aku maksain, biarpun dg foto
yg jelek & terbates banget. Sekali lagi mohon maaf, aku gak
bermaksud pamer atau sejenisnya (emangnya apa yg mau dipamerin..lha wong
gak ada sama sekali kok), tp paling nggak ini bisa dijadiin sbg media
utk saling tukar info. Makasih...
Sbg postingan awal ini
kebetulan aku punya foto (maaf kalo gak jelas & jelek banget ya..)
salah satu induk jantan kacer hitamku. Dia adalah indukanku yg ke-2,
berhasil tak tangkar di pertengahan 2003 sampek sekarang. Dulu aku
belinya masih liar, cuma 160rb. Dia ini termasuk pejantan yg pilih2
pasangan (soalnya aku juga punya 1 ekor pejantan yg pertama, yakni di
awal 2003 yg gampang banget dipoligami, diganti2 berkali2 dg betina
manapun mau & gak bermasalah & sampek sekarang), maunya dia ini
cuman sama betina yg sangat fighter juga atau dg anak2nya yg betina. Dia
ini anaknya udah cukup banyak, tp kebanyakan betina & paling banter
netesnya cuman 2 ekor, seringnya malah cuman 1 ekor (tunggal), bisa
dibilang agak rewel lah...
Ini aku juga punya foto anakan2 kacer
yg masih kecil, masih umur 4 hari & 6 hari. Tp yg itu bukan
anak2nya induk jantanku yg ke-2 (di atas) lo... Itu anak indukan kacerku
yg lain, tp induk betinanya yg salah satunya adalah anak dari jantan di
atas, kalo yg satunya lagi anakan indukan kacerku yg pertama.
Kalo
foto yg di bawah ini aku agak lupa itu foto anak indukan kacerku yg
mana, mungkin indukan pertama atau mungkin juga udah yg anak2nya. Sori
ya, kalo yg keliatan malah anakan murainya (yg ngambil gambar goblok
banget ya..).
angan nyerah ya.. Emang, menurut pengalamanku
(maaf, sebenernya belum berpengalaman sih..), ngganti salah calon
indukan merupakan alternatif terakhir dlm penjodohan. Aku juga pernah
ngalami saat pertama kali nyoba nangkar kacer hitam di pertengahan 2002.
Waktu itu di taun 2000 aku punya 2 ekor jantan kacer lokal, aku sendiri
yg ngambil telurnya, netesin & ngerawatnya. Waktu itu kan jadi
rebutan, ya tak ambil aja biarpun masih telur, 3 kali. Yg pertama netes
2; jantan&betina, yg ke-2 netes 3; semuanya betina, yg ke-3 netes 2;
jantan&betina. Akhirnya ya betina2 inilah yg jadi induk2 betina
kacerku sampek sekarang. Yg 2 ekor jantan itu sebenernya kualitasnya
bagus, yg seekor setiap dipindah ke tempat yg baru bagi dia, gacornya
minta ampun (beneran ini, aku gak bohong, sayang burungnya udah gak
karuan kemana, karena menurutku waktu itu udah gak bisa dijadiin induk
jantan, galak banget, semua calon induk betinanya diajar, akhirnya cuman
tak tuker sama seekor decu), bisa tahan bunyi hampir seharian penuh,
kalo yg nonstop paling 1,5-2 jam ya kuat, mentalnya juga lumayan, waktu
itu umurnya setaun lebih dikit, tp gacornya itu cuman 3 harian aja,
besoknya udah biasa2 lagi, tp begitu dipindah ke tempat yg baru lagi
langsung gacor lagi, kayaknya gampang bosen gitu.. Yg satunya lagi,
waktu masih umur 8 bulan udah berani diadu dg kacer2 jadi (pernah waktu
itu dg 4 kacer) yg harganya waktu itu (taun 2001) utk ukuran di kampung
udah tinggi (ada yg belinya 225rb, ada yg 180rb), malah yg lain udah
pada KO & gak mau bunyi lagi, tp dia masih tahan bunyi sampek 2 jam,
tanpa mbagong sama sekali. Tp sayang udah mati, gara2 pas dijodohin gak
jodoh2, galak banget, trus ngurak, kurang terkontrol, gak taunya
pakannya dihabisin tikus yg bisa masuk ke kandangnya & yg ngerawat
kurang sering kontrol kandang, tau2 paginya udah mati.
Dari kedua
jantan calon induk kacerku yg kelewat galak banget itu, akhirnya waktu
itu aku nyerah juga & terpaksa nyari lagi calon induk jantan yg
lain. Akhirnya di akhir 2002 dapet 2 ekor, yg pertama gampang banget
njodohnya, langsung jadi sampek sekarang. Yg satu lagi (yg di foto
pertama itu lo..) agak nakal juga, tak jodohin ganti2 sampek 3 betina
gak mau njodoh juga, galak juga dia, diajar betina2 itu. Akhirnya dg
betina yg ke-4 baru njodoh, tp akhirnya betinanya mati & trus coba
tak jodohin lagi dg betina2 yg sebelumnya pernah coba tak jodohin dg dia
(penasaran aja..), ternyata tetep gak mau, masih diajar lagi betina2
itu, akhirnya tak jodohin dg betina ke-5 langsung njodoh, tp sekarang
tak pisah lagi & tak jodohin dg anak betinanya langsung njodoh juga,
pilih2 rupanya dia. Itu Om Imam Setiawan pengalamanku dg proses
penjodohan kacer. Agaknya emang ada kacer yg gak bisa dijodohin, tp
mungkin juga hal ini gak bener, asal kita bisa nyariin jodoh (calon
induk betina) yg sesuai dg keinginan si calon induk jantan itu, maka
sebenernya semua jantan kacer itu bisa dijodohin. Masalahnya, siapa yg
bisa sabar dg ngutak-atik, mbongkar-pasang jantan & betina pd proses
penjodohan ini. Alternatif gampangnya, ya ganti aja calon indukan yg
nakal (galak) tsb..(bambangjs.red)
Kacer sayapunya penjodohannya
sangat mudah, pada hal dua-duanya liarnya minta ampun kalau didekati.
Tehnik yang saya pakai dg kandang besar (relatif) 2mx2mx4m, atap ditutup
1/2 bagian. Disiapkan kotak sarang yang dipasang pada ketinggian 3m
tanaman beringin kira-2 tinggi1,5m. Porsi Ef-nya (tanpa cacing) hanya
jangkrik pagi 3 ekor sore 4 ekor setiap burung, lantai kandang langsung
tanah, tempat minum+mandi 1 baskom plastik beli di pasar Rp 2000.
Hasilnya sudah 5 kali angkatan piyik. dan jangan sampai ada tikus
masuk.(kania.red)
Untuk pemberian makanan pornya saya pake BR1. Dan yang terakhir adalah SABAR dan terus SABAR.
masalahnya:
1. kalau sudah netas jangan dilihat2 kalau bisa sampai umur 7 hari, kuatir anakan dibuang sama induknya.
Solusinya:
1. pakan harus ekstra melimpah dan makanan terbaik piyikan kacer adalah cacing atau kreco (sebangsa kul) atau bisa juga kerang.
2.
kalau meloloh, coba diselingi dengan buah pisang (bagus untuk
pencernaan). Voer BR1+Kroto secukupnya / cacing kalau tidak ada + pisang
+ jang lupa air.
3. kalau ada kacer yang kurang birahi. saya ada
resep: gunakan terasi yang dipilin lalu dimasukkan ke jangkrik untuk
dikonsumsi. dan jangan lupa penjemuran yang cukup.
4. jika didalam
kandang kurang mendapat asupan cahaya yang cukup. taruhlah lampu TL
ultra violet. tetapi asupan vit C dan D harus ditambah lagi, ( lulu roxx )