Rabu, 01 Januari 2014

Masalah pada Murai Batu


Murai batu adalah jenis burung fighter yang selalu saja  banyak peminat nya.
ke indahan suara dan gerak tubuh burung ini memang selayak nya di acungkan jempol
dan tidak banyak juga para penghobi burung jenis gencar mencari bahan muda hutan atau pun hasil penangkaran ..
peduli setan orang di luar sana bilang lebih bagus murai tangkapan hutan atau lebih mudah merawat hasil ternakan dari para breeding tersebut.
dengan beragam pola  settingan   tidak di pungkiri lagi  banyak para penghobi  murai  di bikin pusing dengan karakter dan pola rawatan yang sesuai
 http://2.bp.blogspot.com/-xtXHiciy7o8/UsSzMsj8X-I/AAAAAAAACM4/Hf
qsLj8TMS8/s1600/IMG-20130824-00605.jpg
dan di artikel ini akan kita bahas bagaimana cara mengatasi :
1. Birahi / nge batman
2. Burung hanya diam
3. Pola setingan yang pas buat anda.


 Ok sebelum kita bahas hal-hal yang berkaitan dengan list di atas  ada baik nya para kacau mania terlebih dahulu membuat kopi atau teh hangat sambil membaca artikel ini dengan santai


   
   

MB Birahi dan Ngebatman.

Hati-hati dalam menafsirkan MB birahi dengan MB ngebatman atau ngelowo (buka sayap).
MB birahi ada yang ngebatman dan ada juga yang tidak, dan MB ngebatman, juga belum tentu artinya birahi.
Berdasarkan pengalaman saya, MB ngebatman lebih disebabkan oleh 3 faktor dominan, yaitu :

1. MB sedang dalam kondisi birahi. Hal ini disebabkan oleh settingan EF yang terlalu berlebihan. Biasanya ngebatman sambil ngejeruji dan berkicau dengan gaya merayu. (Kicauan dengan suara kecil)
2. MB terlalu jinak atau terlalu sering diganggu dengan tangan, sehingga tingkat agresifitasnya juga tinggi. Biasanya si MB tidak berkicau, hanya menunjukkan gayanya saja.
3. MB yang sedang dalam kondisi tidak prima, sehingga MB ini ngebatman untuk menakuti atau memperingati lawannya agar tidak mendekati dirinya. Biasanya MB ini ngebatman di tempat atau di dasar sangkar.

Dalam kondisi normal (tidak birahi) seharusnya seekor MB yang sudah jadi dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Tapi jika dalam kondisi birahi, maka kemungkinan yang akan terjadi adalah :

1. Jika didekati sangkarnya, cenderung agresif sambil membuka sayap.
2. Sering mematuki sesuatu yang ada di dalam sangkar.
3. Sering dijumpai gejala mematuki bagian sayap dan juga ekornya sendiri.
4. Jika ditrek cenderung ingin bertempur atau ngejeruji.
5. Mengeluarkan suara ocehan secara lirih sambil sujud secara perlahan, kemudain tegak lagi (gaya merayu).

Pengalaman saya yang lain, ada MB yang dari kecil sudah terbiasa dibuat jinak, terbiasa diberikan EF dengan tangan dan begitu melihat pemiliknya langsung ngebatman bahkan bisa sambil mengepak-ngepakan sayapnya. Ini bukan tipe MB birahi, melainkan tipe MB yang terlalu jinak. Dan tipe seperti ini juga bukanlah MB tipikal lomba.

Ada MB yang karakternya sangat galak, begitu diadu dengan MB lain, MB tersebut malah menabrak sangkar sambil ngebatman. MB seperti ini biasanya gacor di rumah dan mau bongkar isian di rumah, tapi jarang sekali yang bisa kerja optimal di lomba.

Ada MB yang sangat bagus sekali. Pada saat kondisinya kurang fit, MB ini cenderung ngebatman pada saat melihat MB lain dan terkesan tidak bergairah. Sebaiknya jangan memaksakan MB yang sedang dalam kondisi tidak fit seperti ini.

Jadi kesimpulannya, ngebatman bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Untuk mengatasinya, langkah awal yang perlu dilakukan adalah mencari faktor penyebabnya terlebih dahulu. Kalau sudah didapat factor penyebabnya, maka akan mudah bagi kita untuk menyiasatinya.











Murai Batu Mendadak Macet

Para penggemar burung Murai Batu, pasti pernah mengalami berbagai masalah yang dihadapi selama memelihara Murai. Apalagi yang pernah memelihara burung Murai Batu lebih dari 2 atau 3 ekor, bahkan mungkin ada yang pernah memelihara sampai 5 ekor di rumah yang memiliki halaman yang sempit. Akibatnya salah satu atau beberapa ekor burung Murai Batunya mendadak macet.

Suatu waktu, saya main ke rumah seorang teman (kebetulan baru kenal di pasar burung) yang memelihara burung Murai Batu sampai 5 ekor di rumahnya. Tetapi hebatnya ke 5 ekor burung Murai Batu nya pada gacor-gacor semua, kok bisa ya. ah... saya pikir, paling cuma gacor di rumah saja, belum tentu kalau di latberan. Pada hari minggu, kebetulan ada latberan di pasar burung, kebetulan juga untuk Murai disediakan 3 kelas yang berbeda. Saya menunggu kehadiran teman saya yang memelihara 4 ekor Murai tersebut, apa dia membawa ke 5 burungnya ? pikir saya. Eh, ternyata teman saya tersebut muncul dengan sudah membeli tiket pendaftaran untuk ke 3 kelas Murai Batu tersebut. Sayangnya teman saya itu cuma membawa 4 ekor burung Murai Batunya. "repot kalau bawa semua", katanya.
Lalu lomba pun berlangsung, dan tentunya saya dengan setia memperhatikan kelas demi kelas. Luar biasanya ke 4 burung yang dibawa teman saya tersebut, semua masuk ke dalam jajaran 5 besar yang dimainkan bergantian dalam 3 kelas. ck ck ck... saya pun berdecak kagum. Bagaimana ya cara merawat burung seperti itu. Soalnya di rumah saya ada 3 ekor burung Murai Batu, pada awalnya ke 3 burung Murai Batu saya sama bagusnya dan sama gacornya. Tetapi setelah beberapa bulan, 1 dari ke 3 ekor burung saya itu mendadak macet. Awalnya saya kira mau masuk masa mabung, ternyata tidak.

Sayapun menimba ilmu dari teman saya itu, dengan cara diam-diam. Hampir setiap hari, saya main ke rumah teman saya itu, sambil memperhatikan cara dia merawat burungnya. Dari membuka kerodong, memandikan, memberi extra fooding, jemur sampai ke pengerodongan kembali. Ah... kayaknya rawatannya tidak beda jauh dengan rawatan saya, biasa saja kok. Tapi saya makin penasaran. Selidik punya selidik akhirnya terungkap juga, ternyata waktu menyimpan di dalam rumah ada cara tertentu.

Menurut penjelasan teman saya itu, kalau menempatkan burung Murai Batu dalam rumah, harus berjauhan, minimal berjarak 4 meter, lalu di antara Murai Batu tersebut, tempatkan burung-burung kecil seperti kenari, prenjak atau lovebird, yang tidak mengganggu mental Murai Batu, dan usahakan ditempatkan di tempat yang agak gelap, dan kerodong tidak boleh terlalu tebal. hanya itu ? ya.. hanya itu

Pantas, saya selama ini menggantung Murai Batu saya bersebelahan, dan akibatnya burung Murai Batu saya yang berada di posisi tengah jadi macet, dan tentunya perlu waktu untuk memulihkannya

.




BEBERAPA MODEL SETTING PAKAN HARIAN MURAI BATU

 
Ulat Kandang ( UK), alias ulat balap
 
 Ulat Hongkong
Dalam merawat muraibatu, ada beberapa cara memberikan pakan harian kepada burung muraibatu. Ini biasa disebut setting harian. Prinsip utama pemberian pakan harian ini adalah rutin ( jawa= ajeg, ora molah malih/stabil ). Dan apa yang saya tulis ini bukanlah hal yang baku, tetapi saya berharap bisa memberikan arah pemikiran terutama bagi kita pemula dalam hobby muraibatu. Dari pengalaman merawat muraibatu diantara model-model setting pakan,  ialah:
Model 1
  1. Jangkrik pagi 10; sore 7
  2. Kroto 1 sendok makan 3 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 10 ekor; sore 7 ekor
  5. Cacing 2 ekor setiap minggu
  6. Voor ijo dioplos voor lele 70:30
Model 2
  1. Jangkrik pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  5. Cacing 1 kali seminggu
  6. Voor ijo dioplos voor lele 60:40
Model 3
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor.
  5. Cacing 1 kali seminggu
  6. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 4
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor.
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 5
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang (UK) pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok tehi
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 6
  1. Jangkrik pagi 10 ekor; sore 7 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 10 ekor; sore 7 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 7
  1. Jangkrik pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 7 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 8
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 9
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 10
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  4. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 11
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor (seminggu 3 kali )
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 12
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 2 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor (seminggu 3 kali )
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 13
  1. Jangkrik pagi 5 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 1 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model 14
  1. Jangkrik pagi 3 ekor; sore 3 ekor
  2. Kroto 1 sendok makan 1 kali seminggu
  3. Ulat Kandang pagi 1 sendok teh; sore 1 sendok teh
  4. Ulat Hongkong (UH) pagi 5 ekor; sore 5 ekor
  5. Voor ijo dioplos voor lele 50:50
Model-model simple inilah yang pernah saya berikan kepada muraibatu yang pernah saya rawat. Karena di rumah saat ini ada 2 jenis muraibatu, saat ini model yang saya pakai adalah Model 13 dan Model 14. (mode minimaze hi hi…)
Di tinjau dari karakter burung muraibatu yang pernah saya rawat, memang mempunyai karakter berbeda-beda, ada yang boros pakan (jauh melebihi model 1) dan yang hemat pakan, ada yang gampang over birahi ( OB ) dan ada yang tidak sama sekali. Yang paling boros tidak saya tulis disini, karena sama sekali tidak hemat biaya. Maka dari itu kita perlu jeli mengamati perilaku burung yang ada dan memahami apa yang ia mau, sehingga dapat memilih setting pakan yang tepat.
Semoga dapat bermanfaat bagi penghobby…. .
 

                                                                                                   salam kicau .  jungle bird  fams

Tidak ada komentar:

Posting Komentar